Lintaskaltim.com, TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masih mengalami masalah stunting yang cukup tinggi. Angka stunting di wilayah ini mencapai 17 persen, lebih tinggi dari target nasional yang hanya 14 persen. Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami hambatan pertumbuhan akibat kekurangan gizi dan faktor lingkungan yang kurang baik.
Stunting dapat menyebabkan anak mengalami masalah kesehatan fisik dan mental, serta menurunkan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan daerah. Karena itu, Pemerintah Kukar bertekad untuk mengatasi masalah ini dengan menargetkan untuk menurunkan angka stunting menjadi di bawah 14 persen pada tahun 2024.
“Kalau di Kukar itu targetnya yang sudah ditentukan sekitar 14 persen tetapi ini sudah mencapai 17 persen semoga kita bisa mengejar target itu di tahun 2024 mendatang menjadi 14 persen minimal mencapai itu,” tutur Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar, Hero Suprayetno, Rabu (22/11/2023).
Untuk mencapai target tersebut, Hero mengatakan bahwa DP3A telah melakukan berbagai upaya yang melibatkan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta. Beberapa upaya yang telah dilakukan adalah melakukan pertemuan dengan stakeholder, sosialisasi, pendampingan, dan pemberian bantuan.
“Saya yakin ini sudah menjadi visi dan misi kepala daerah dan jadi tanggung jawab kita bersama. Jadi kita harus optimis bisa mengejar target tahun depan,” katanya.
Hero juga mengungkapkan bahwa DP3A telah menetapkan beberapa lokus prioritas untuk intervensi stunting, terutama di daerah-daerah yang terpencil dan sulit dijangkau. Ia mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi cukup besar, mengingat luasnya wilayah Kukar yang terdiri dari 20 kecamatan.
“Kalau bicara pengeluaran pekerja dinas lapangan untuk kerja di lapangan itu tidak bisa dihindari dan biayanya sudah ditentukan semua dan kita lokusnya yang jauh dan kita targetkan ke depan, berbeda dengan wilayah perkotaan seperti Bontang yang wilayahnya kecil mungkin sehari saja sudah selesai,” ujarnya.
Ia berharap bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh DP3A bersama dengan pihak-pihak terkait dapat mencegah dan menangani masalah stunting di Kukar. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan gizi ibu hamil dan anak-anak, serta mengikuti program-program yang diselenggarakan oleh pemerintah. (ADV/DP3A Kukar)