Lintaskaltim.com, TENGGARONG – Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, menghadapi masalah stunting yang harus ditangani. Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Stunting bisa menyebabkan gangguan fisik dan mental pada anak, serta menurunkan kualitas hidup mereka di masa depan.
Untuk menangani masalah ini, Camat Marang Kayu, Ambo Dalle, menggandeng 11 Pemerintah Desa (Pemdes) di wilayahnya. Ia juga meminta dukungan dari dua perusahaan minyak dan gas (Migas) yang beroperasi di Marang Kayu, yaitu PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PKHT) dan PT Pertamina Sanga-Sanga (PHSS).
“Masalah stunting di Kecamatan Marang Kayu ada penurunan, ini juga sesuai arahan bupati yang ingin Kukar angka stuntingnya menurun,” papar Ambo Dalle, Kamis (30/11/2023).
Ia menjelaskan, gandengan dengan Pemdes meliputi pembinaan dan sosialisasi tentang pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil, menyusui, dan anak-anak. Ia juga mengajak Pemdes untuk mengoptimalkan program posyandu dan pos gizi di setiap desa.
Sementara itu, dukungan dari perusahaan Migas berupa pemberian asupan gizi tambahan bagi warga dan siswa sekolah di Marang Kayu. Ambo Dalle mengapresiasi langkah PKHT dan PHSS yang rutin memberikan telur dan asupan gizi lainnya setiap bulan.
“Terutama PKHT yang paling rutin memberikan telur dan asupan gizi langsung ke warga dan ada juga yang diberikan ke siswa sekolah-sekolah,” ujar Ambo Dalle.
Ia menambahkan, untuk bantuan asupan gizi dari perusahaan, untuk warga biasanya dikumpulkan terlebih dahulu di Kantor Camat, tetapi kalau untuk sekolah, langsung diantar dan itu rutin dilakukan sampai sekarang.
Ambo Dalle berharap, dengan gandengan ini, angka stunting di Marang Kayu dapat terus menurun dan kesehatan masyarakat dapat meningkat. Ia juga mengimbau kepada warga untuk menjaga pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi.
“Kami akan terus berupaya untuk mewujudkan Kecamatan Marang Kayu yang sehat dan sejahtera,” tutupnya.
Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat akibat kurangnya asupan gizi. Stunting dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan mental anak. Oleh karena itu, pencegahan stunting menjadi salah satu tugas penting dari DP3A Kukar, Dinas Kesehatan, dan dinas terkait lainnya. (ADV/DP3A Kukar)