Lintaskaltim.com, TENGGARONG – Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, menghadapi tantangan dalam menangani masalah stunting dan kemiskinan yang masih ada di wilayahnya. Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, mengambil beberapa langkah strategis untuk menekan angka stunting dan kemiskinan di 18 desa yang ada di kecamatan tersebut.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah membangun komitmen bersama dengan para kepala desa untuk bersinergi dalam mewujudkan visi Kukar Idaman, yaitu masyarakat Kukar yang sejahtera dan berbahagia. Selain itu, camat juga melibatkan OPD terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, untuk menangani stunting dan kemiskinan secara langsung.
“Untuk mengurangi stunting dan kemiskinan kita perlu membangun komitmen dengan kawan-kawan Kades. Kita harus bersama-sama mengawal program-program pemerintah yang berkaitan dengan stunting dan kemiskinan,” ungkap Tego Yuwono, Jumat (1/12/2023).
Menurutnya, penanganan stunting tidak hanya berkaitan dengan kemiskinan, tetapi juga dengan pola asuh dan pola makan yang baik bagi ibu dan anak. Oleh karena itu, ia mengharapkan adanya sinergitas antara Puskesmas dan Posyandu yang ada di setiap desa untuk melakukan identifikasi, pencegahan, dan penanganan stunting.
“Kita punya dua Puskesmas yang menjadi fokus kita, yaitu Puskesmas Teluk Dalam dan Puskesmas Separi. Beberapa pekan lalu, kita sudah melakukan loka karya mini bersama Puskesmas dan desa-desa yang menjadi prioritas penanganan stunting. Kita juga mengaktifkan Posyandu untuk melakukan vaksinasi dan pemberian vitamin bagi ibu dan anak,” paparnya.
Ia berharap, dengan langkah-langkah yang diambil, angka stunting dan kemiskinan di Kecamatan Tenggarong Seberang dapat menurun secara signifikan. Ia juga mengimbau kepada orang tua untuk rutin memeriksa kesehatan dan gizi anak melalui Posyandu setempat.
“Harapannya Puskesmas dan Posyandu ini nantinya bisa mengidentifikasi perkembangan stunting pada ibu dan anak. Dengan begitu, kita mengetahui kisi-kisi stunting dan bisa melakukan intervensi yang tepat,” jelasnya.
Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat akibat kurangnya asupan gizi. Stunting dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan mental anak. Oleh karena itu, pencegahan stunting menjadi salah satu tugas penting dari DP3A Kukar, Dinas Kesehatan, dan dinas terkait lainnya. (ADV/DP3A Kukar)