Lintaskaltim.com, TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) mendorong masjid menjadi tempat yang ramah anak. Hal ini bertujuan agar anak-anak betah berada di rumah ibadah dan menjiwai agamanya.
Jabatan fungsional kemasyarakatan DP3A Kukar, Saipul Anwar, mengatakan bahwa masjid harus menyediakan fasilitas yang menarik bagi anak-anak, seperti perpustakaan, internet, dan permainan edukatif. Ia mencontohkan masjid di Samarinda yang sudah menerapkan konsep tersebut.
“Anak itu ketika berada di rumah ibadah itu bukan untuk ngaji saja, tapi anak-anak ngumpul di sana. Main game boleh disana, dilengkapi dengan internet, baca-baca buku ada disana. Akhirnya anak betah ke masjid,” ungkap Saipul, Jumat (8/12/2023).
Ia mengaku pernah melihat penjaga masjid mengusir anak-anak bermain disana. Ia merasa hal itu tidak seharusnya terjadi, karena akan membuat anak-anak tidak mau lagi kembali ke rumah ibadah.
“Kalau dengan cara begitu, sendiri Anda akan tidak mau lagi kembali ke rumah ibadah, sama anak itu,” katanya.
Ia berharap semua agama memiliki fasilitas ramah anak, sehingga anak-anak bisa menjiwai agamanya masing-masing. Ia meyakini bahwa jika anak-anak sudah menjiwai agamanya, mereka akan melaksanakan sesuai dengan aturan dan syariatnya.
“Diharapkan semua agama punya fasilitas ramah anak, sehingga anak-anak itu betul-betul menjiwai agamanya masing-masing. Kalau sudah menjiwai, sudah nyaman melaksanakan sesuai dengan aturan dan syariatnya,” pungkasnya. (ADV/DP3A Kukar)