Lintaskaltim.com, BALIKPAPAN – Proyek DAS Ampal sampai saat ini masih belum rampung. Sejak dimulai pada September 2022 lalu, hingga penghujung Desember 2023 ini proyek senilai Rp136 miliar itu belum juga tuntas.
Berbagai kendala di lapangan pun menjadi alasan kontraktor pelaksana dalam mempercepat progres pembangunan. Mulai dari masalah cuaca hingga faktor eksternal lain. Opsi perpanjangan kontrak pun kembali muncul oleh Pemerintah Kota Balikpapan.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud mengakui dalam proses pelaksanaannya memang terdapat kendala. Pihaknya pun meminta kepada jajarannya dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk terus melakukan pemantauan dan mengambil keputusan sesuai aturan yang berlaku.
“Sekarang ini kan berjalan, kalau toh ada kendala, iya lah, karena kan sebagai pengusaha nggak mungkin mau terlambat,” katanya usai kegiatan Ekspose Akhir Tahun di Gedung BSCC Dome pada Rabu malam (27/12/2023).
Ditanya mengenai kualitas pekerjaan dari proyek DAS Ampal tersebut, Rahmad mengatakan timnya tentu terus melakukan kontrol setiap pengerjaan. Rahmad juga menyebut beberapa permasalahan timbul dalam proses pengerjaan DAS Ampal.
“Proses kerjaan itu akan dilihat juga apa masalahnya, pasti kan banyak timbul, ya namanya jalan raya, kalau di hutan kan nggak ada yang kritik,” ungkapnya.
Akan berakhirnya masa kontrak pengerjaan DAS Ampal terhadap kontraktor pelaksana, opsi perpanjangan pun muncul. Namun Rahmad mengatakan dirinya telah berpesan kepada jajarannya agar tidak melanggar ketentuan dan aturan yang ada.
“Kalau bilang ada perpanjangan kan di bolehkan, kalau dia bilang putus kontrak ya harus dilihat apa dampaknya. Artinya kita berpikir positif, karena yang namanya pembangunan itu butuh perjuangan dan pengorbanan. Itu tergantung nanti dari Tim PU,” pungkasnya.