Lintaskaltim.com, BALIKPAPAN – Penyakit jantung koroner menjadi penyakit pembunuh mematikan nomor satu di dunia menurut World Health Organization (WHO). Sebanyak 20 juta lebih orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung.
Kota Balikpapan sendiri telah masuk dalam zona bahaya jantung sejak tahun 2019. Jumlah pasien yang mengidap penyakit jantung cukup tinggi. Seperti yang dilayani oleh Siloam Hospital Balikpapan (SHBP) pada tahun 2023 mencapai 13.500 lebih pasien jantung.
“Tahun 2023 total kunjungan rawat jalan itu kami ada 13.500 lebih. Kalau dibandingkan di tahun 2022, kunjungan kami untuk poli jantung aja itu sekitar 11.100 jadi ada peningkatan sekitar 2.000 lebih. Dari kunjungan rawat jalan ini yang masuk rawat inap kasus jantung ada 1.300 di tahun 2023, tahun 2022 yang masuk rawat inap sekitar 1.100, jadi memang ada peningkatan sekitar 200 pasien,” kata Direktur SHBP, dr. Kevin Chrisanta Budiyatno pada Senin (20/2/2024).
Dari 13.500 pasien jantung tersebut, sebanyak 1.100 orang yang mendapat tindakan katerisasi. Dr. Kevin menyebut dari jumlah yang menjalani katerisasi itu, sebanyak 40 persennya melakukan pemasangan ring.
“dari 1.100 itu, 40 persennya dikerjakan pemasangan ring,” sebutnya.
Tingkat pasien jantung yang berkunjung tentu menjadi catatan tersendiri bagi Siloam Hospital Balikpapan. Pengembangan teknologi hingga penambahan tenaga ahli di bidang jantung terus dilakukan. Saat ini Siloam Hospital Balikpapan memiliki 5 dokter spesialis penanganan jantung.
Ke depan, pihaknya akan mengembangkan penanganan jantung untuk anak. Saat ini pihaknya telah berhasil melakukan operasi jantung pada anak, hanya saja masih terus dikembangkan, meskipun jumlah pasiennya masih belum begitu banyak.
“Kalau untuk bidang jantungnya sendiri, kita sedang mengembangkan untuk tindakan operasi jantung anak atau operasi jantung bawaan. Nanti kita bahas lebih lanjut lagi soal itu karena memang kita saat ini lagi proses memulai. Sudah ada yang dikerjakan dan sudah banyak yang berhasil juga tapi angkanya masih kecil, nanti angkanya kalau gede kami akan undang lagi teman-teman media supaya bisa mendengarkan lag,” ungkapnya.
Sementara itu dr. Ivana Joalsen Mangara Tua, Dokter Spesilasi Jantung di Siloam Hospital Balikpapan mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tim jantung yang khusus menangani kelainan jantung koroner. Sehingga masyarakat di Kalimantan khususnya Balikpapan tak perlu lagi khawatir lagi.
“Kalau ada serangan jantung anda bisa hubungi emergency tadi. Kemudian anda ke IGD dan akan langsung ditangani oleh tim jantung. Dan kalau memang dibutuhkan intervensi, teknologi yang ada di Siloam juga sudah sangat memungkinkan. Dan kalau memang ternyata tidak memungkinkan dilakukan intervensi seperti pemasangan ring dan juga pen, itu kita bisa lakukan operasi jantung terbuka,” pungkasnya. (yad)