Pembangunan Coastal Road di PPU, Hartono : Antara Pertimbangan Ekonomi dan Keterhubungan Infrastruktur

Lintaskaltim.com, PPU – Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) kembali mengalokasikan dana untuk pembangunan coastal road atau jalan pesisir yang menghubungkan di Kecamatan Penajam melintasi Kelurahan Sungai Parit, Nipah-Nipah, Nenang, dan Kelurahan Penajam. Namun, lajutan pembangunan yang sempat terhenti tersebut mendapat beragam tanggapan dari anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU.

Wakil Ketua Dua DPRD PPU, Hartono Basuki, menekankan pentingnya melihat pembangunan dari berbagai aspek, khususnya aspek ekonomi. Menurutnya, pembangunan infrastruktur harus mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi di sekitarnya.

“Jika dirampungkan, kemudian ada atau tidak pergerakan ekonominya yang mampu menggerakan pertumbuhannya di situ,” katanya, saat memberikan sorotan pada aspek penting dari pembangunan tersebut, Minggu (10/3)

Namun, Abdul Rahman Wahid, Anggota Komisi I DPRD PPU, berpendapat bahwa pembangunan coastal road yang sempat mangkrak sejak 2013 tidak boleh menjadi jalan buntu. Ia mengusulkan agar jalan tersebut diteruskan dari bawah (Penajam) ke atas (Nipah-nipah), mengingat adanya potensi pariwisata seperti Istana Pantai Amal dan Pantai Nipah-Nipah.

“Apalagi sudah banyak anggaran yang masuk ke situ, jika tidak diteruskan kan sayang,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Satu DPRD PPU, Raup Muin, mengungkapkan bahwa tahun ini pemerintah daerah telah menganggarkan sekitar Rp 35 miliar untuk pembangunan tersebut yang masih dalam proses tender.

“Dan sementara masih proses untuk ditenderkan,” tambahnya, menyoroti tahapan terkini dalam proses pembangunan.

Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah ketahanan jebatan Sungai Nenang yang runtuh, sehingga akses jembatan tersebut perlu dibuka kembali agar konektivitas infrastruktur dapat terwujud.

“Yang menjadi persoalan itu sebenarnya saat ini adalah ketahanan jebatannya Sungai Nenang, bahkan sempat runtuh. Nah akses jembatan tersebut akan kita buka aksesnya agar bisa terkoneksi,” pungkasnya. (AK/ADV/DPRD PPU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *