Lintaskaltim.com, BALIKPAPAN – Tindak kekerasan yang diduga dilakukan oknum aparat di Seruyan, Kalimantan Selatan menarik reaksi yang ada di beberapa daerah. Mereka mengecam tindak kekerasan yang telah memakan korban jiwa itu.
Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Balikpapan Bergerak (ASBAK) pun menggelar aksi demo di simpang traffic light Plaza Balikpapan pada Kamis (12/10/2023). Massa mengecam aksi kekerasan yang dinilai melanggar HAM.
“Kami menuntut persoalan HAM, juga Agraria yakni perampasan lahan yang terjadi di Rempang dan Seruyan Kalsel. Kami melihat banyak kasus di Indonesia bukan hanya di Balikpapan, hari ini itu sudah diatur didalam HAM dan hak atas tanah dan atas perlindungan hidup manusia,” ujarnya.
Bahkan massa aksi sempat mendapatkan intimidasi oleh aparat kepolisian saat konsolidasi. Koordinator lapangan sempat ditekan bahkan dibawa ke Polresta Balikpapan untuk diminta mencabut surat pemberitahuan aksi demo.
“Tadi malam kami sempat merasakan pemberedelan, karena tadi malam korlap kami habis mengalami represifitas dan sempat dibawa ke Polres. Kami juga sempat diminta mencabut surat pemberitahuan aksi,” ungkap Koordinator Aksi, Maha Sakti Esa Jaya dihadapan awak media.
Massa berharap dari upaya menyampaikan aspirasi ini tidak dihantui oleh bayangan intervensi.
“Hari ini kita menginginkan adanya rasa aman dan nyaman untuk bagaimana kita membawakan ekspresi dan menyalurkan aspirasi di dalam ruang-ruang pemerintahan,” bebernya.
Sementara itu dikonfirmasi kepada Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto belum memberikan jawaban.
