Lintaskaltim.com, BALIKPAPAN — Persoalan krisis air bersih kembali menjadi keluhan utama warga dalam kegiatan Reses Masa Sidang I Tahun 2025/2026 Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Suriani, yang digelar di kawasan Aji Raden, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, Rabu (22/10/2025).
Sejumlah warga menyampaikan bahwa hingga kini sebagian wilayah Lamaru masih belum terlayani jaringan air dari Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB). Akibatnya, warga terpaksa membeli air tandon dengan harga tinggi atau memanfaatkan sumur bor yang debitnya kian menurun.
“Sudah bertahun-tahun kami berharap ada saluran air bersih masuk ke wilayah ini. Kalau musim kemarau, warga kesulitan sekali,” keluh Suparman, warga RT 14 Lamaru.
Menanggapi keluhan itu, Suriani menegaskan bahwa persoalan air bersih merupakan kebutuhan dasar yang harus menjadi prioritas.
“Masalah air bersih ini tidak bisa ditunda. Kami akan segera berkoordinasi dengan PTMB agar perluasan jaringan pipa di Lamaru dapat dipercepat,” tegasnya di hadapan warga.
Ia menjelaskan bahwa Komisi II DPRD akan mendorong pemerintah kota menambah anggaran investasi jaringan air bersih dalam APBD 2026, terutama untuk wilayah timur Balikpapan yang pertumbuhannya cukup pesat namun masih kekurangan infrastruktur dasar.
Selain isu air bersih, warga juga menyoroti masalah pendidikan dan fasilitas jalan lingkungan yang belum memadai. Suriani memastikan seluruh aspirasi tersebut akan dicatat dan disampaikan ke dalam laporan hasil reses DPRD.
“Kami ingin pembangunan di Balikpapan Timur benar-benar merata, tidak hanya fokus di pusat kota. Pemerataan infrastruktur harus jadi komitmen bersama,” ujarnya.
Suriani menutup kegiatan dengan mengajak warga untuk terus aktif menyampaikan aspirasi dan menjaga komunikasi dengan wakil rakyat.
“Partisipasi masyarakat penting agar arah pembangunan sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan,” pungkasnya. (ADV/DPRD Balikpapan)






