Lintaskaltim.com, BALIKPAPAN – Film Pulang Tak Harus Rumah Berkisah tentang seorang anak kota yang seketika kehidupannya berubah disebabkan harus tinggal di perkampungan bersama Kakek yang tak pernah ditemui.
Film ini, terinspirasi dari maraknya kasus kecanduan gadget pada anak-anak. Sehingga, minimnya interaksi sosial dan waktu bermain di kehidupan nyata.
Film dengan latar tempat, kisah, dan bahasa yang masih 100 persen Sulawesi Selatan (Bugis) akan tayang di bioskop Indonesia pada 15 Januari 2024.
Cakra Yudha Budi Perwakilan DL Entertaintment mengatakan, bahwa film pulang tak harus rumah ini membawa pesan moral tentang pendidikan karakter anak yang sangat related dengan kondisi sekarang.
“Jadi film ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki yang dititipkan oleh ibunya di kampung halaman sang kakek,” kata Cakra ketika diwawancarai wartawan, Rabu (10/1/2024)
Awalnya, anak laki-laki ini sudah terbiasa dengan kehidupan di kota dan selalu bergantung pada gadgetnya. Sehingga membuat bingung, bosan, dan putus asa berada di kampung.
Menurut dia, bahwa film ini layak untuk ditonton bareng keluarga dan anak. Pasalnya, ada pesan moral yang akan dibawakan yang berkaitan dengan isu anak remaja saat.
Sementara itu, Qanitah Adam salah satu pemeran film Film Pulang Tak Harus Rumah mengucapkan terimakasih kepada keluarga, khususnya kedua orang tuanya yang telah mendukung hingga menjadi seperti ini.
“Alhamdulillah tidak ada kendala, meski film ini syutingnya di Makassar, jadi masalah bahasa juga tidak ada kendala, karena saya juga orang Makasaar dan bahasa sehari-hari di rumah juga mengunakan bahasa Makassar,” terang gadis Balikpapan ini.
Dia menuturkan, dalam film ini dirinya berperan menjadi gadis desa yang kepo. Alhamdulillah saat proses syuting tidak ada kendala, meskipun syuting film tersebut dilakukan di Makassar.
“Film ini merupakan film pertama saya, sehingga saat melakukan syuting harus bisa menyesuaikan diri. Tapi, karena crew dan teman-teman di film ini asik, maka chemistry-nya capat dapat,” pungkasnya. (drh)
