Lintaskaltim.com, PPU – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) baru-baru ini menjadi tuan rumah Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) 2024, sebuah acara besar yang digelar oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK RI). Selain menampilkan kekayaan budaya dari seluruh nusantara, festival ini juga membahas rencana inventarisasi budaya lokal di PPU. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kekayaan budaya yang ada di daerah tersebut dapat dilestarikan dan diwariskan dengan baik.
Anggota DPRD PPU, Thohiron, turut menanggapi wacana ini dengan menekankan pentingnya peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan PPU dalam proses inventarisasi. Menurutnya, keberhasilan pelestarian budaya sangat bergantung pada seberapa serius pemerintah daerah memandang budaya sebagai aset penting.
“Semua tergantung pada bagaimana pemerintah memandang budaya. Jika tidak dianggap penting, maka upaya pelestarian hanya akan berlalu tanpa tindakan nyata,” ujarnya pada Kamis (27/9/2024).
Thohiron juga menyoroti bahwa visi kepala daerah memiliki pengaruh besar dalam upaya pelestarian budaya. Ia menjelaskan, visi yang jelas harus diterjemahkan dalam langkah-langkah konkret yang diterapkan oleh OPD terkait, termasuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
“Kalau kepala daerah punya visi yang jelas tentang budaya, maka OPD yang terlibat harus menjalankan strategi untuk mencapainya,” jelasnya.
Pentingnya sinergi antara pemimpin dan jajaran OPD juga menjadi perhatian Thohiron. Menurutnya, konsep pelestarian budaya harus dipahami secara menyeluruh, mulai dari tingkat pemerintah pusat hingga perangkat teknis di daerah. Namun, ia juga menyadari bahwa hal ini tidak mudah dilakukan.
“Menciptakan penyelarasan visi dari atas hingga bawah memang tidak sederhana, tapi dibutuhkan pemimpin yang mampu mendorong hal ini agar terwujud,” tambahnya.
Thohiron berharap bahwa dengan adanya komitmen yang kuat dari pemerintah daerah, proses inventarisasi dan pelestarian budaya di PPU bisa berjalan maksimal. Hal ini akan menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa warisan budaya yang ada tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.
“Pemimpin yang memiliki visi jelas dan tindakan nyata adalah kunci sukses pelestarian budaya di daerah,” tutupnya. (ADV/DPRD PPU)