Landmark Baru di Balikpapan Jadi Sorotan, Cantik tapi Perlu Penanganan Banjir


Lintaskaltim.com, BALIKPAPAN – Simpang BSCC Dome kini memiliki wajah baru dengan hadirnya landmark berbentuk perisai khas Kalimantan Timur. Landmark ini menjadi bagian dari program beautifikasi kota, yang menelan anggaran Rp 3 miliar dari APBD 2024.

Plt Kepala Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR) Balikpapan, Muhammad Farid Rizal, mengungkapkan bahwa proyek ini telah selesai. Selain sebagai ikon kota, landmark ini juga memiliki fungsi praktis, seperti ruang kontrol untuk fasilitas traffic light, CCTV, dan perangkat elektrikal yang dikelola oleh Dinas Perhubungan.

Namun, di balik keindahannya, keberadaan landmark ini tak lepas dari sorotan publik. Foto-foto banjir di area sekitar landmark sempat viral di media sosial saat hujan deras mengguyur Balikpapan.

Farid mengakui bahwa banjir sudah menjadi masalah di kawasan tersebut bahkan sebelum landmark berdiri. “Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk penanganan banjir ini,” kata Farid kepada wartawan belum lama ini.

Selain itu, landmark ini menjadi hasil dari sayembara yang diadakan pada 2020, meski baru terealisasi tahun ini karena keterbatasan anggaran. Balikpapan juga memperkenalkan ikon baru di kawasan Balikpapan Timur berupa perahu layar, yang merepresentasikan karakteristik daerah nelayan di sana.

Meski menuai apresiasi, kehadiran ikon-ikon baru ini memicu perdebatan, mengingat Balikpapan sebelumnya telah memiliki simbol khas seperti Beruang Madu.

Farid menjelaskan bahwa pemilihan ikon perahu layar mengadopsi lambang kota yang mencerminkan identitas wilayah.

Dengan kehadiran landmark baru ini, diharapkan kawasan Balikpapan semakin menarik secara estetika, meski perhatian serius terhadap isu lingkungan, khususnya banjir, tetap menjadi prioritas. (Djo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *