Lintaskaltim.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan berencana akan mengeluarkan surat edaran untuk melakukan penataan keberadaan Pom mini yang ada di kota Balikpapan.
Hal tersebut disampaikan, Asisten I Tata Pemerintahan Zulkifli usai mengadakan rapat koordinasi dengan beberapa pihak, diantaranya, Kepala Satpol PP Boedi Liliono, perwakilan Dinas Perdagangan, serta perwakilan APEM Balikpapan, Rabu (22/11/2023).
Zulkifli mengatakan, bahwa hasil dari rapat tersebut nantinya akan diambil dan diterima beberapa masukan baik dari OPD dan APEM Balikpapan, salah satunya bagaimana agar keberadaan Pom mini di Balikpapan bisa tertata.
“Nanti kami akan buatkan surat edaran Wali Kota yang ditujukkan kepada pemilik Pom Mini yang ada di Kota Balikpapan,” ujar Zulkifli kepada awak media.
Menurutnya, saat ini jumlah Pom Mini kurang lebih 600 yang tersebar di kota Balikpapan, sehingga dibutuhkan penataan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, serta penanganan bisa cepat dilakukan.
“Termasuk berbagai perizinan dan keamanan alat dilengkapi,” terangnya.
Sementara itu, Ketua APEM Balikpapan Hariyanto mengapresiasi kepada Pemkot Balikpapan yang telah memberikan kesempatan dalam hal menjelaskan bagaimana upaya agar keberadaan Pom mini di Kota Balikpapan berlanjut, sebab keberadaannya dibutuhkan oleh masyarakat.
“Kami tentu siap dengan segala aturan yang nantinya dibuat oleh Pemkot Balikpapan melalui Surat Edaran,” kata Hariyanto.
Apalagi jika dalam surat edaran itu ada poin-poin yang disepakati harus dilaksanakan para pemilik Pom Mini jika masih diperbolehkan berjualan.
“Intinya kami siap melaksanakan, apakah itu soal alat pom mini yang di tera ukur, keamanan alatnya, bahkan lokasi yang diperbolehkan berjualan,” akunya.
Selama ini tidak bisa dipungkiri kebutuhan dan manfaat pom mini bagi warga Kota Balikpapan sangat dirasakan, ditengah keberadaan SPBU yang masih terbatas jumlahnya, dan jam operasionalnya.
“Pom mini yang nanti diperbolehkan, tentunya tidak lepas dari kami yang ikut melakukan pembinaan kepada pemiliknya dalam hal safetynya,” pungkasnya. (drh)
