Lintaskaltim.com, BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud meminta Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) serius dalam memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat Balikpapan. Mengingat penyediaan air bersih belum secara maksimal dirasakan oleh masyarakat.
Untuk Diketahui saat ini, PTMB melakukan inovasi dengan membuka layanan pengaduan air bersih selama 24 jam dan langsung menginformasikan ke petugas di lapangan.
“Saat ini sudah ada Aplikasinya kita dapat mengetahui kondisi waduk manggar, serta pengaduan dari masyarakat. Sehingga gangguan penyediaan air bersih bagi masyarakat dapat ditangani secepat mungkin,” Kata Rahmad saat berkunjung ke kantor PTMB Balikpapan, Sabtu (10/2/2024).
Rahmad juga meminta aplikasi tersebut bisa tersimpan di HP-nya, sehingga jika ada pengaduan dapat diketahui dan dapat segera dikerjakan.
“Jika tidak cepat dikerjakan, kita tidak Direksinya. Kalau Direksi tidak mampu bekerja ya kita ganti,” tegasnya.
Ia menjelaskan, di dalam aplikasi tersebut, ada website dan nomor WA untuk pengaduan. Dan dari sebanyak 187 pengaduan saat ini, separuh sudah dilayani, dan ini langkah bagus inovasi untuk melayani masyarakat bahwa PTMB benar siap melayani dan tahu jika ada kendala.
“Artinya perlu juga kesadaran masyarakat untuk patuh membayar iuran tagihan dan jangan juga pura-pura lupa membayar iuran,” terangnya.
Sementara itu, Dirut PTMB Yudhi Saharuddin mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengoptimalkan pengaduan berbasis digital, setiap pengaduan dari masyarakat langsung masuk ke dasboard yang akan dijaga petugas center yang akan memantau 24 jam dan menginformasikan ke lapangan jika ada kerusakan dan pengaduan dari masyarakat.
“Jadi bila ada kerusakan, teman-teman di lapangan bisa langsung turun melakukan perbaikan, jika cepat ditangani maka akan dimasukan ke dalam aplikasi langsung hilang,” tuturnya.
“Tapi kalau penanganannya membutuhkan lebih besar lagi maka akan ditindak lanjuti lebih besar pula,” urainya.
Yudhi mengakui, bahwa untuk saat ini sebagian besar pengaduan yang masuk karena air tidak mengalir. Ini bukan hal teknis, namun karena air yang dimiliki PTMB masih terbatas.
“Pengambilan air saat ini dibatasi, kalau sudah 100 persen mungkin bisa aman. Nah, kalau cuma 50 persen maka air distribusi akan kosong lagi,” akunya.
Khususnya, katanya, untuk kawasan yang masuk dalam wilayah yang tinggi dan di ujung pelayanan IPAM serta sulit dijangkau, pasti akan terhenti lebih dahulu. Dan untuk sementara solusinya truk-truk tangki yang dimiliki mengantarkan air bersih menggunakan mobil tangki.
“Kita bijak menanggapi permasalahan air ini, kalau ada kendala itu, dari persediaan air bakunya,” pungkasnya. (drh)