Lintaskaltim.com, TENGGARONG – Pemerintah Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), telah memulai inisiatif baru untuk mengatasi masalah sampah organik dengan menggunakan mesin pencacah. Mesin ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara mengolah sampah organik sehingga bisa digunakan kembali. Saat ini, mesin pencacah tersebut disiapkan khusus untuk Desa Melintang.
Camat Muara Wis, Fadhli Annur, menjelaskan bahwa pengembangan terhadap hasil pengolahan sampah yang diproses menggunakan mesin pencacah masih terus dilakukan. Pemerintah kecamatan tidak hanya berkeinginan untuk meleburkan sampah, tetapi juga berupaya agar hasil sampah yang sudah diolah dapat dimanfaatkan kembali.
“Pengembangannya nanti (kita pikirkan), karena mesin pencacah sampah ini sifatnya membakar dan menyisakan sisa pembakaran,” ujar Fadhli pada Minggu (5/5/2024).
Langkah ini diambil untuk mengatasi masalah sampah di Desa Melintang, di mana warga sering kebingungan untuk membuang sampah ketika air sungai meluap ke permukiman. Kondisi ini memaksa warga untuk membuang sampah di kolong rumah, yang justru memperparah masalah ketika air surut, menyebabkan sampah berserakan dan lingkungan menjadi kotor.
Fadhli menyatakan bahwa mesin pencacah sampah adalah solusi yang dihadirkan Pemerintah Kecamatan Muara Wis untuk mengatasi permasalahan tersebut. “Ini masih kita upayakan untuk terus dimaksimalkan. Apakah hasil pembakaran ini nanti bisa menjadi pupuk dan lain sebagainya, kita masih mencoba mencari referensinya,” tambahnya.
Selain pengolahan sampah, Fadhli dan jajarannya juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran Sungai Mahakam. Edukasi ini bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai.
“Kita sering memberikan edukasi tentang sampah di daerah-daerah yang dekat dengan danau atau sungai,” jelas Fadhli.
Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah Kecamatan Muara Wis berharap dapat mengatasi masalah sampah secara sistematis dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. (Mha/ADV/Diskominfo Kukar)
