Dampak IKN, Investasi Di Balikpapan Meningkat Mencapai Rp25 Triliun

Lintaskaltim.com, BALIKPAPAN – Pemindahan Ibu Kota (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan dampak positif bagi Kota di sekitarnya, tak terkecuali Balikpapan. Dari data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Balikpapan, investasi di Kota Minyak mengalami pertumbuhan sebesar Rp25 triliun pada tahun 2023.

“Kota Balikpapan sebagai kota penyangga IKN, rupanya cukup seksi dimata para investor untuk berinvestasi yang nilainya mencapai Rp 25 triliun di tahun 2023. Angka itu melebihi target kami yang selalu meningkat setiap tahunnya,” kata Kepala DPMPTSP Balikpapan, Hasbullah Helmi ketika diwawancarai wartawan, Kamis (8/2/2024).

Ia menjelaskan, bahwa untuk tahun 2022 Kota Balikpapan menargetkan investasi sebesar Rp14 triliun dan realisasinya mencapai Rp17 triliun, kemudian pada tahun 2023 kembali terjadi peningkatan cukup signifikan yakni mencapai Rp25 triliun.

Menurut Helmi, capaian investasi di Kota Balikpapan berasal dari industri ataupun pengolahan. Bahkan Refinery Development Master Plan (RDMP) menyumbang hampir 50 persen dari suksesnya capaian investasi di Kota Balikpapan.

“Capaian ini tak terlepas dari faktor letak Kota Balikpapan yang strategis berada di beranda IKN, sebagai pintu gerbang IKN, sehingga banyak investor yang melirik Kota Balikpapan untuk menanamkan modal usahanya,” terangnya.

Dia menambahkan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud juga kerap memberikan instruksi ke para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mempermudah para investor yang ingin menanamkan modalnya di Kota Balikpapan.

“Memang kami mengimplementasikan kemudahan bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Kota Balikpapan. Sehingga inovasi selalu kita lakukan, dan kemudahan yang dulu dan sekarang itu bisa jadi berbeda,” bebernya.

Helmi mengakui, dengan diberikannya kemudahan untuk berinvestasi, maka menjadikan Kota Balikpapan sebagai tempat yang nyaman bagi para investor dalam menanamkan modalnya.

‘Tapi kami tidak jemawa, karena bagus nyaman dan tidaknya itu penilaian dari pihak investor, dan kami juga terus berbenah. Uang namanya pelayanan itu memiliki tiga hal yaitu tepat waktu, tepat persyaratan, dan tepat pada pembiayaan,” pungkasnya. (drh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *