Lintaskaltim.com, TENGGARONG – Kecamatan Tenggarong Seberang memasuki tahap serius dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayah Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pemerintah kecamatan telah menggulirkan berbagai program untuk memastikan bahwa Tenggarong Seberang menjadi wilayah yang bebas dari stunting pada tahun 2024.
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, menjelaskan bahwa pemerintah kecamatan sedang mengambil langkah konkret untuk menangani masalah stunting di 18 desa di wilayahnya pada tahun ini. Berbagai strategi telah disiapkan untuk menekan angka stunting, dengan melibatkan berbagai pihak termasuk Pemerintah Kecamatan, Desa, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan sektor swasta.
“Untuk mengurangi kasus stunting dan kemiskinan, kita perlu membangun komitmen bersama kepala desa dan pihak lainnya, agar program penanganan stunting dapat berjalan dengan lancar,” ujar Tego Yuwono pada Senin (18/3/2024).
Menurutnya, penanganan stunting tidak hanya terkait dengan kondisi ekonomi, tetapi juga dengan pola asuh dan pola makan yang baik bagi ibu dan anak. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara Puskesmas dan Posyandu di setiap desa untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menangani stunting.
“Dua Puskesmas yang menjadi fokus kami adalah Puskesmas Teluk Dalam dan Puskesmas Separi. Mereka akan bertugas menyosialisasikan program penanggulangan stunting. Selain itu, kami juga akan mengaktifkan Posyandu untuk melakukan vaksinasi dan pemberian vitamin bagi ibu dan anak,” jelasnya.
Tego berharap bahwa langkah-langkah yang telah diambil pemerintah akan menghasilkan penurunan signifikan dalam angka stunting di Kecamatan Tenggarong Seberang.
“Harapan kami adalah agar semua program berjalan sesuai rencana dan benar-benar mampu menekan angka stunting di kecamatan ini,” tandasnya, menunjukkan komitmen yang kuat dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat. (Mha/ADV/Diskominfo Kukar)
