PLN Gelar Pelatihan Konversi Motor BBM Jadi Motor Listrik Kepada Mekanik Balikpapan

Lintaskaltim.com, BALIKPAPAN – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT ) menggelar program pelatihan konversi motor BBM ke Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai persiapan akselerasi transisi energi di Kalimantan Timur (Kaltim).

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama empat hari, bekerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (IMI Kaltim), Braja Elektrik Motor dan SMKN 6 Balikpapan.

Senior Manager Perizinan Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP KLT Ferdyan H Kusuma mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mencapai beberapa tujuan. Salah satunya mengurangi polusi udara karena kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi gas buang.

“Jadi dengan adanya pelatihan ini dapat memberikan ilmu kepada para mekanik yang ada di Balikpapan untuk melakukan konversi motor BBM ke Kendaraan berbasis listrik,” terang Ferdyan ketika diwawancarai wartawan di SMKN 6 Balikpapan, Jumat (14/6/2024).

Ia menyampaikan, dengan ilmu yang telah di dapat ini nantinya para mekanik di Balikpapan dapat melakukan konversi motor BBM ke Kendaraan berbasis listrik. Pasalnya, untuk saat ini belum tersedia bengkel yang dapat melalukan konversi dan perbaikan kendaraan listrik khususnya roda dua di Balikpapan.

Kedepannya, lanjut dia jika sudah ada bengkel yang bisa melakukan konversi dan perbaikan kendaraan listrik, maka masyarakat Balikpapan tidak akan ragu lagi menggunakan motor listrik.

Mewakili IMI Kaltim, Ketua Bidang Wisata IMI Kaltim Sri Tristanto Hendrawan memberikan apresiasi kepada PLN. Karena melalui kegiatan pelatihan ini dapat membantu meningkatkan kompetensi para mekanik di Balikpapan dalam menangani kendaraan listrik.

IMI Kaltim yang merupakan komunitas motor juga menyambut baik langkah yang diambil PLN untuk mempersiapkan bengkel-bengkel konvensional untuk naik kelas. Hingga mampu mengikuti perkembangan zaman di tengah gencarnya pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik.

Sementara itu, Peserta Konversi Motor Listrik Deni Wijaya menambahkan, pelatihan ini dilakukan selama empat hari, selama empat hari banyak pengetahuan yang didapat dalam konversi motor BBM ke Kendaraan berbasis listrik.

“Jadi memang biaya sparepart untuk melakukan konversi terbilang cukup mahal, mungkin belum terlalu banyak yang mengunakan. Namun, seiring banyak yang akan mengunakan nantinya, harga sparepart akan mengalami penurunan,” harapnya.

Ia menyampaikan, bahwa tantangan melakukan konversi adalah menempatkan baterainya di motor yang akan di konversi. Sebab baterai ini banyak memakan tempat dan luas dan juga tidak bisa ditempatkan di sembarang tempat.

Meskipun, lanjut dia, baterai ini anti air, tapi harus dihindari, agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Intinya penempatan baterai harus tepat.

“Untuk waktu yang dibutuhkan dalam melakukan konversi motor BBM ke Kendaraan berbasis listrik kurang lebih satu minggu, asalkan semua sparepart sudah ready semua, kita tinggal pasang saja,” pungkasnya. (Djo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *