Bupati Edi Damansyah Usulkan Ilmu Pertanian sebagai Muatan Lokal untuk Membangun Generasi Unggul

Lintaskaltim.com, TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, mengungkapkan niatnya untuk menjadikan ilmu pertanian sebagai muatan lokal (mulok) di sekolah. Kabarnya, keinginan ini telah mendapat restu dari Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik.

Edi menyatakan bahwa rencana ini sebenarnya sudah ada sejak dua tahun lalu, namun hingga kini belum mendapat tindak lanjut secara serius. Menurutnya, sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar di Kutai Kartanegara, terutama mengingat bahwa dalam jangka panjang, sumber daya alam mineral yang menjadi andalan saat ini akan habis.

“Saya tidak ingin Kutai Kartanegara terus bergantung pada sumber daya mineral, sehingga regenerasi para pelaku pertanian mesti didorong,” ujar Edi pada Jumat (15/3/2024).

Salah satu langkah konkret yang diusulkan adalah dengan memasukkan ilmu pertanian ke dalam muatan lokal pada setiap jenjang pendidikan di sekolah. Edi optimis bahwa konsep ini bisa berjalan dengan baik karena sektor pertanian menjanjikan banyak peluang kerja.

Edi menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah melakukan banyak upaya untuk menjadikan Kukar sebagai lumbung pangan bagi Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Upaya tersebut meliputi pengoptimalan lahan pertanian, peternakan, dan perikanan serta penyaluran bantuan sarana prasarana untuk mendukung produktivitas para petani, peternak, dan nelayan.

Selain itu, upaya tersebut melibatkan TNI dan sektor perusahaan swasta dalam pengembangan sektor pertanian. Sekarang, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara tidak hanya berusaha mengoptimalkan petani tradisional menjadi petani modern, tetapi juga melakukan regenerasi dari kelompok pemuda tani hingga petani milenial.

Edi menekankan bahwa pembangunan pertanian harus bertransformasi dari tradisional menjadi modern, dengan mengedepankan manajemen dan teknologi. Dia menyatakan bahwa potensi sektor pertanian di Kutai Kartanegara sangat besar, terutama karena banyaknya lahan eks tambang yang ekstrem.

“Kami banyak berdiskusi dengan Pj Gubernur, dan semangatnya sama,” tambahnya. (ADV/Diskominfo Kukar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *