TANJUNG REDEB – Sejumlah driver ojek online (ojol) yang beroperasi di Berau mendatangi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk menyampaikan sejumlah persoalan.
Hal ini buntut dari kekecewaan para driver ojol terhadap aplikator yang dinilai tidak berlaku adil terhadap para mitra.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Berau, Muhammad Said menegaskan bahwa pihaknya dari Pemkab Berau sangat mendukung kesejahteraan para driver ojol.
Dalam hal ini, ia meminta kepada para ojol untuk membuatkan surat tuntutan yang nantinya akan ditandatangani oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih.
“Nanti surat dari driver itu akan ditembuskan ke kantor aplikator sampai ke pemerintah pusat,” kata Said.
Di hadapan para driver ojol ini, Said mengatakan bahwa dirinya juga pengguna setia aplikasi ojol untuk antar jemput anaknya sekolah.
“Ini mempermudah kerja orang tua yang punya anak sekolah,” tuturnya.
Pada prinsipnya Pemkab Berau mendukung langkah ini, namun tetap dengan catatan bahwa penyampaian aspirasi harus dilakukan dengan tertib tanpa menciptakan kerusuhan dan sejenisnya.
“Kalau kita dari pemerintah daerah berkomitmen untuk menjaga kondusifitas daerah demi pertumbuhan ekonomi Berau. Semoga bisa tertib dan kondusif,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Driver Roda Dua (Garda) Berau, Didin Haerudin mengatakan, sistem yang diterapkan aplikator dianggap sangat merugikan para pengemudi ojol.
Didin menjelaskan, para pengemudi ojol mengeluhkan tentang sistem Aceng pada aplikasi Gojek dan Slot di Grab. Aceng dan Slot adalah layanan pesan antar makanan.
Melalui sistem ini, tarif ditetapkan lebih rendah dibandingkan dengan tarif standar pengantaran biasa.
“Ini sangat mencekik driver. Semoga pemerintah dapat menjadi perpanjangan tangan rakyat untuk menyampaikan aspirasi ini,” sebutnya. (*/adv)






