Pelatihan First Aid di Samboja Barat, Wujud Kolaborasi Masyarakat dan Lembaga untuk Keselamatan

Lintaskaltim.com, KUTAI KARTANEGARA – Yayasan Jejak Pulang bekerja sama dengan berbagai pihak menggelar pelatihan First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) di Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kamis (19/12/2024). Pelatihan ini tidak hanya mencakup teknik pertolongan pertama, tetapi juga penanganan hukum dan pengamanan tumbuhan serta satwa liar. Dengan dihadiri 50 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk pelajar, guru, tokoh masyarakat, dan ketua RT, kegiatan ini bertujuan memperkuat kesiapsiagaan komunitas lokal.

Kepala BPSILHK (Balai Penerapan Standarisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Samboja, Mochlis, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini, dia menegaskan pentingnya masyarakat memahami cara memberikan pertolongan pertama yang cepat dan tepat.

“Respons yang tepat pada saat terjadi kecelakaan dapat menyelamatkan nyawa. Dengan teknik yang benar, peluang korban untuk bertahan hidup meningkat signifikan,” kata Mochlis ketika diwawancarai wartawan.

Sementara itu, Rahmat Novirsal, General Manager Yayasan Jejak Pulang, menekankan bahwa pertolongan pertama bukan hanya soal teknis, tetapi juga kesadaran.

“Masyarakat adalah garda terdepan dalam situasi darurat. Pelatihan ini mengajarkan bahwa kesalahan dalam penanganan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, kami ingin melibatkan masyarakat lebih aktif melalui pelatihan rutin setiap tahun,” jelasnya.

Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan berbagai teknik, seperti menangani patah tulang, memberikan CPR, hingga langkah-langkah penanganan korban tak sadarkan diri. Dengan fokus pada praktik langsung, peserta diharapkan mampu menerapkan ilmu ini saat diperlukan.

Camat Samboja Barat, Burhanuddin, juga menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, pelatihan ini relevan dengan kondisi wilayah yang rawan kecelakaan lalu lintas, terutama di kawasan Jalan Soekarno-Hatta.

“Kami berharap pelatihan semacam ini terus dilanjutkan untuk membekali masyarakat, sehingga bisa lebih siap menghadapi situasi darurat,” ujarnya.

Ke depan, Yayasan Jejak Pulang berharap kolaborasi serupa dapat mencakup wilayah yang lebih luas, memperluas akses pelatihan bagi masyarakat, dan menciptakan jejaring komunitas tanggap darurat yang andal di Kutai Kartanegara, khusunya di Samboja Barat. (Djo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *