TANJUNG REDEB,- Pemerintah Kabupaten Berau dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk saling mendukung transisi ekonomi dari pertambangan ke sektor pariwisata.
Wakil Bupati Berau, Gamalis, menyebut, Pemprov Kaltim memiliki agenda khusus untuk memastikan infrastruktur terbangun ke sejumlah destinasi wisata unggulan Bumi Etam.
Gamalis menegaskan, pemerintah daerah juga berkomitmen mengembangkan konsep ekonomi hijau sebagai arah pembangunan berkelanjutan.
Menurutnya, upaya ini menjadi strategi pergeseran ketergantungan pada sektor tambang menuju non-tambang.
“Kami berkomitmen melaksanakan percepatan dan pemerataan pembangunan melalui pengembangan potensi ekonomi daerah dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat,” ucapnya.
Gamalis mengatakan, sektor pariwisata masih menjadi prioritas dalam pembangunan daerah.
Selain itu, penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dipandang sebagai pilar penting dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat.
Ia menambahkan, kebijakan Pemkab Berau kini diarahkan pada optimalisasi sektor pangan unggulan. Beberapa komoditas seperti kakao, kelapa dalam, dan jagung diyakini memiliki potensi besar untuk mendukung kemandirian ekonomi masyarakat.
“Prioritas dan arah kebijakan terkait optimalisasi komoditas kawasan swasembada pangan unggulan harus benar-benar diperhatikan,” ungkapnya.
Menurut Gamalis, fokus pada sektor pangan dan pertanian bukan hanya untuk mendorong produktivitas ekonomi, tetapi juga mendukung terciptanya kesejahteraan masyarakat secara merata.
“Semua ini dalam rangka kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Dia juga menekankan, keberhasilan pengembangan ekonomi hijau tidak bisa dicapai hanya dengan peran pemerintah. Dukungan perusahaan dan mitra pembangunan dianggap sangat penting.
Gamalis berharap, upaya bersama ini dapat memperkuat pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal, sehingga hasilnya bisa lebih dikenal luas, diminati, dan mendatangkan manfaat nyata.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menyatakan, saat ini pemerintah telah memfokuskan pengembangan sektor wisata, seperti yang digelar di Geopark Sangkulirang Mangkalihat di Kampung Merabu, Kecamatan Kelay, beberapa waktu lalu.
Saat itu, Rudy memastikan akan memberikan sentuhan pembangunan infrastruktur dasar, terutama air bersih, listrik hingga jalan menuju Kampung Merabu.
“Kita ini sedang berupaya mewujudkan transisi ekonomi ke sektor terbarukan,” kata dia.
Transisi ekonomi saat ini dinilai sebagai keniscayaan yang mesti digalakkan. Di tengah ancaman krisis ekonomi, daerah dituntut untuk lebih efektif dan efisien dalam mengelola anggaran.
Dirinya menyadari, pada tahun depan, Kaltim berada dalam ancaman pengurangan dana Transfer ke Daerah (TKD). Namun, kondisi itu tak menghalangi setiap daerah untuk memacu laju pembangunan infrastruktur.
Sebab, banyak upaya yang dapat dilakukan, seperti memastikan penarikan pajak secara maksimal ke pengusaha dan industri yang berada di Kaltim.
“Ini realitas yang mesti dihadapi, tidak ada lobi-lobi. Kita harus lebih kreatif olah pendapatan,” tegasnya. (*/Adv)






