Lintaskaltim.com, TENGGARONG – Desa Lung Anai di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, menolak untuk bergabung dengan wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), seperti yang terungkap dalam surat resmi yang diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara, Sunggono.
“Dalam surat resmi dari Pemerintah Desa Lung Anai, disampaikan bahwa mereka tidak berkeinginan untuk menjadi bagian dari wilayah IKN. Kami telah menyampaikan hal ini kepada Badan Otorita, namun belum menerima respons,” ungkap Sunggono pada Selasa (19/3/2024).
Pada awalnya, dalam Undang-Undang Ibu Kota Nusantara, desa dan kelurahan di lima kecamatan di Kutai Kartanegara, yaitu Samboja, Muara Jawa, Samboja Barat, Loa Janan, dan Loa Kulu, semuanya termasuk dalam delienasi IKN. Namun, dengan keputusan Desa Lung Anai ini, statusnya dalam Detail Tata Ruang Wilayah (DTRW) IKN masih belum pasti.
Tidak hanya Desa Lung Anai, Sunggono juga mengungkapkan bahwa Kelurahan Tama Pole di Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara, juga menolak untuk masuk ke dalam wilayah IKN.
“Dalam waktu dekat, kami akan melakukan pembahasan lebih lanjut bersama Otorita IKN,” jelasnya.
Sunggono menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah terlibat dalam beberapa rapat IKN, namun hasilnya belum sesuai harapan yang diharapkan oleh Pemkab Kukar.
“Saya juga mengimbau kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk lebih waspada terhadap isu-isu terkait IKN, demi pembangunan Kutai Kartanegara yang lebih baik,” tambahnya.
Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (DPTR) Kutai Kartanegara, Edy Santoso, menyatakan bahwa masih ada wilayah lain yang statusnya belum jelas, seperti Kelurahan Tama Pole, yang sebelumnya termasuk dalam wilayah IKN dan sekarang dikeluarkan dari wilayah tersebut.
“Kejelasannya masih akan ditentukan oleh Otorita IKN,” tegas Edy. (Mha/ADV/Diskominfo Kukar)
