Lintaskaltim.com, BALIKPAPAN – DPRD Balikpapan menyatakan keprihatinan atas lambatnya progres pembangunan Rumah Sakit Sayang Ibu di Balikpapan Barat. Setelah meninjau lokasi proyek pada Selasa (14/1/2025), Komisi IV DPRD menemukan kondisi lapangan jauh dari laporan yang disampaikan sebelumnya.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Ryan Indra Saputra, mengungkapkan bahwa laporan progres pembangunan yang disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) menunjukkan angka 30 persen. Namun, fakta di lapangan berbeda jauh dengan realisasi yang hanya mencapai 12,22 persen.
“Kondisinya sangat memprihatinkan. Laporan progres yang mereka sampaikan di atas kertas tidak sesuai dengan kenyataan. Pembangunan fisiknya hampir tidak terlihat signifikan,” ujar Ryan.
Ryan juga menyoroti berbagai masalah teknis di lokasi proyek, mulai dari lahan yang masih berair hingga minimnya jumlah pekerja dan penempatan material yang tidak terorganisasi. Hal ini, menurutnya, menunjukkan manajemen proyek yang buruk.
“Anggaran proyek ini besar, bahkan kontraktor sudah menerima uang muka sebesar Rp 20 miliar. Tapi hasilnya jauh dari harapan. Kami akan memastikan proyek ini diawasi dengan ketat agar pelayanan untuk warga Balikpapan Barat tidak terganggu,” tambahnya.
DPRD berencana memanggil pihak terkait, termasuk supervisi dan manajemen proyek, untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban. Selain itu, kontraktor PT Ardi Tekindo Perkasa, yang memenangkan tender senilai Rp 106 miliar, diberikan perpanjangan waktu 180 hari kerja untuk menyelesaikan proyek.
“Jika tidak ada komitmen nyata dari kontraktor, opsi pemutusan kontrak bisa menjadi langkah terakhir. Kami ingin memastikan proyek ini berjalan sesuai dengan visi misi kota Balikpapan,” tegas Ryan. (Djo)