Lintaskaltim.com, BALIKPAPAN – Upaya meningkatkan ketahanan pangan di Kota Balikpapan tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga peran aktif masyarakat. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Balikpapan telah mengembangkan berbagai program yang mendorong keterlibatan masyarakat untuk menjaga ketersediaan pangan secara mandiri dan berkelanjutan.
Kepala DKP3 Kota Balikpapan, Sri Wahyuningsih, menjelaskan bahwa strategi utama melibatkan masyarakat dalam produksi dan distribusi pangan. Salah satu program andalan adalah Gerakan Pangan Murah (GPM), yang diadakan dua kali seminggu untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses pangan dengan harga terjangkau. Selain itu, pemantauan harga dan stok pangan secara rutin dilakukan untuk menghindari lonjakan harga yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat.
“Kami juga melakukan pemetaan daerah yang rentan terhadap masalah pangan setiap tahun. Ini menjadi dasar untuk langkah preventif agar masyarakat tidak kesulitan memperoleh pangan,” ujar Sri Wahyuningsih, yang akrab disapa Yuyun, Kamis (13/3/2025).
Untuk meningkatkan produksi pangan secara mandiri, DKP3 merancang sejumlah program di tingkat rumah tangga dan kelompok masyarakat, di antaranya:
- Bantuan Bibit Tanaman: Distribusi bibit sayuran seperti tomat, cabai, dan terong kepada masyarakat dan sekolah untuk mendorong kebiasaan bercocok tanam di lingkungan masing-masing.
- Dukungan Distributor Pangan: Memastikan distribusi pangan merata hingga pelosok kota.
- BBM Bersubsidi untuk Nelayan: Mendukung keberlanjutan sektor perikanan bagi masyarakat pesisir.
- Pupuk Bersubsidi: Membantu petani meningkatkan hasil pertanian untuk 10 jenis komoditas utama.
- Bantuan Alsintan dan Brigade Alsintan: Mempermudah petani mengakses alat dan mesin pertanian yang dapat dipinjam secara bergantian.
- Fasilitasi SDM Nelayan dan Pembudidaya Ikan: Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam sektor perikanan dan budidaya ikan.
Di sisi lain, DKP3 juga fokus pada edukasi dan pengawasan pangan. Program pengujian sampel pangan dan penyuluhan kepada pelaku usaha dilakukan untuk memastikan pangan yang beredar aman dikonsumsi. Melalui kampanye “Stop Boros Pangan”, masyarakat diajak untuk lebih bijak dalam mengelola konsumsi dan mengurangi pemborosan makanan.
“Keterlibatan masyarakat adalah kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan. Dengan berbagai program ini, kami berharap masyarakat menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka, sekaligus membantu membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan di Kota Balikpapan,” pungkas Yuyun. (dri/ADV/Diskominfo Balikpapan)